Simak dan Pahami Kisah Perang Badar

Diposting pada

Perang Badar adalah perang besar yang ditemui kaum muslim menantang kafir Quraisy. Ada makna yang dapat diambil dari kisah perang Badar.

Kisah perang Badar menjadi satu diantara kisah paling fantastis pada awal berdirinya Daulah Islam di Madinah, karena jumlah pasukan perang dari muslimin yang lebih sedikit dibanding jumlah pasukan perang kafir Quraisy.

Bila membaca mengenai narasi perang Badar, kita dapat menyaksikan ada banyak sekali makna dan fenomena yang di turunkan Allah untuk membantu kaum muslimin. Perang Badar sendiri terjadi di bulan Ramadhan, bulan di mana kaum muslimin diharuskan oleh Allah untuk berpuasa.

Kisah Perang Badar Singkat: Awalnya Mula dan Pemicu

Perang Badar terjadi di tahun pertama kaum muslimin diharuskan oleh Allah untuk berpuasa pada bulan Ramadhan yang suci. Perang ini sendiri terjadi pada bulan Ramadhan persisnya pada hari ke-17 Ramadhan tahun ke-2 Hijriah atau tanggal 13 Maret 624 M.

Berlangsungnya perang Badar pada bulan Ramadhan mengidentifikasi perang ini sebagai salah satunya kejadian penting diperjalanan ceramah dan jihad kaum muslimin, semenjak pindah ke kota Madinah pada bulan suci Ramadhan. Perang Badar sendiri sebelumnya tidak diperuntukkan untuk peperangan besar menantang kaum kafir Quraisy.

Rasulullah shallallahu alaihi wa salam cuman menyiapkan beberapa pasukan kecil saja bersama dianya untuk pergi menangkap kafilah dagang punya Abu Sufyan yang barusan pulang dari ekspedisi dagang di Syam.

Penangkapan yang sudah dilakukan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa salam bersama pasukannya itu mempunyai tujuan untuk menggentarkan kaum kafir Quraisy di Mekkah pada kemampuan daulah Islam di Madinah. Disamping itu, penangkapan jadi lambang diplomatis pada dampak Islam di jazirah Arab.

Sayang, berita penangkapan itu kedengar oleh kafilah dagang Abu Sufyan hingga dia dan kafilahnya juga ambil jalur yang lain. Abu Sufyan mengirimi orang ke Mekkah untuk minta kontribusi.

Berita akan dilakukan penangkapan oleh pasukan muslim membuat beberapa pembesar Quraisy jadi geram. Mereka berasa hal itu merendahkan martabat dan kehormatan mereka sebagai kaum Quraisy.

Beberapa pembesar kafir Quraisy selanjutnya menyiapkan bala tentara dari kabilah di Mekkah dalam jumlah pasukan capai 1.000 orang untuk melawan pasukan muslim. Sudah pasti berangkatnya kabilah Mekkah ke medan tempur di luar prediksi pasukan muslim yang cuman sejumlah 313 orang.

Fenomena yang Terjadi dalam Kisah Perang Badar

Allah Turunkan Hujan

Allah turunkan hujan ke kaum muslimin saat sebelum berlangsungnya peperangan dengan faedah untuk hilangkan rasa khawatir dalam sanubari kaum muslimin karena masalah setan.

Disamping itu, hujan akan menyucikan jasmani kaum muslim dan memberi kemantapan pada tiap langkah kaki mereka.

Allah Turunkan Rasa Takut ke Hati Pasukan Kafir

Dalam Quran surah Al-Anfal ayat 12 Allah sampaikan jika Allah akan memberi perasaan takut ke hati orang kafir. Oleh karenanya, jangan sampai kaum muslim gentar pada jumlah pasukan mereka. Allah memerintah kaum muslim untuk serang dengan memukul di atas leher kaum kafir Quraisy.

Perasaan takut yang merasuk ke hati pasukan yang berperang pasti akan punya pengaruh pada kekuatan mereka di medan tempur. Allah jadikan kaum kafir Quraisy gentar saat menyaksikan pasukan muslim dan membuat mereka menduga jika jumlah kaum muslimin banyak.

Allah Turunkan Pasukan Malaikat

Ada satu hal yang mengagumkan yang terjadi di perang Badar atas kehendak Allah, yaitu bala kontribusi tentara malaikat yang Allah turunkan secara beruntun dari langit. Dalam tafsiran Ibnu Katsir disebutkan jika Allah membantu Nabi-Nya dengan seribu malaikat yang tiba beruntun.

Sekitar lima ratus malaikat dipegang malaikat Isrofil disebelah kiri dan lima ratus yang lain dipegang malaikat Jibril disebelah kanan. Sementara dalam Ali-Imran ayat 124 sampai 125 Allah menjelaskan tiga ribu malaikat di turunkan dari langit, dan ada lima ribu malaikat yang memakai pertanda.

Disebutkan jika beberapa kaum kafir Quraisy Mekkah yang meninggal di medan pertarungan memiliki anggota badan seperti jemari yang terpenggal. Hal itu ialah pertanda jika orang itu dibinasakan oleh malaikat, karena kaum muslim dilarang untuk memutilasi mayat walau di medan perang sekalinya.

Allah Beri Rasa Mengantuk Untuk Kaum Muslimin

Salah satunya wujud bantuan Allah ke kaum muslimin ialah diberikan rasa mengantuk ke kaum muslimin supaya mereka berasa lebih tenteram dan tak lagi berasa takut. Ini karena rasa mengantuk pada seorang memperlihatkan jika orang itu tak lagi berasa takut.

Ada sebuah kisah bercerita jika kondisi kaum muslimin pada malam harinya tidak ada seorangpun tidak tidak tidur terkecuali Rasulullah shallallahu alaihi wa salam. Rasulullah shallallahu alaihi wa salam terus shalat di bawah sebatang pohon.

Makna yang Dapat Diambil dari Kisah Perang Badar

perang badar

Jumlah Tidak Tentukan Kemenangan

Dari perang Badar kita belajar jika jumlah pasukan tidak selamanya tentukan kemenangan. Ada banyak pasukan yang banyaknya lebih kecil sanggup memukul mundur dan memporak-porandakan pasukan yang lebih besar serta lebih hebat dalam soal perlengkapan perang.

Sebagai kaum muslimin, kita harus yakini jika sebenarnya kemenangan kaum muslimin di medan peperangan Badar ialah murni hanya bantuan dan kehendak Allah saja, dan bukan lantaran kemampuan kaum muslimin.

Allah yang sanggup memusnahkan satu umat dalam waktu cepat dan mempertinggi umat lainnya dalam sekejap juga. Oleh karenanya, mintalah bantuan ke Allah dan usahakanlah. Seperti yang sudah dilakukan Rasulullah shalallahu alaihi wa salam dan beberapa teman dekat beliau.

Makna ini ialah makna khusus yang dapat kita petik dari kejadian perang Badar walau sudah pasti ada banyak makna yang lain yang dapat kita dalami. Makna ini di harap bisa membuat kita terus percaya diri.

Bantuan Diberi Allah ke Mereka yang Bela Agama-Nya

Perang Badar adalah perang besar yang ditemui kaum muslimin dan di dokumentasikan dalam Al-Qur’an. Anda dapat mendapati beragam makna yang dapat diambil dari kisah perang Badar dalam Al-Qur’an satu di antaranya bantuan Allah akan dikasih ke siapa yang bela agama-Nya.

Wujud bantuan Allah sendiri berbagai macam ada yang berbentuk kepercayaan religius atau kontribusi berbentuk material. Kepercayaan religius tersebut yang membuat muslim semangat untuk selalu maju ke medan perang tanpa perasaan takut, walau lawan secara penghitungan lebih banyak.

Sementara kaum kafir Quraisy Allah timpakan ke hati mereka pikir takut yang terlalu berlebih sampai mereka gentar ketika menyaksikan kaum muslimin. Oleh karenanya, jangan sampai gentar saat bela agama Allah walau lawan yang kita saksikan kemungkinan semakin banyak dengan perlengkapan perang lebih hebat.

Perang Badar yang terjadi pada bulan Ramadhan sudah pasti jadi rintangan tertentu untuk kaum muslimin dalam menegakkan panji Allah dari muka bumi. Banyak makna dan pelajaran yang dapat kita mengambil dari kisah perang Badar satu di antaranya ialah bantuan Allah tentu akan tiba ke hambanya yang berdoa.